Situasi Data Imigrasi Pasca Serangan Ransomware

metrotabagsel.id Kelancaran Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly menjelaskan bahwa data imigrasi telah di pindahkan ke Amazon Web Service (AWS) setelah terjadi serangan siber terhadap Pusat Dana Nasional Sementara (PDNS). Langkah ini di ambil untuk mengamankan data imigrasi dari potensi gangguan lebih lanjut dan memulihkan layanan dengan cepat.

Tidak Ada Masalah atau Kebocoran Data

Yasonna Laoly menegaskan bahwa meskipun terjadi serangan siber, tidak ada kendala atau kebocoran data yang terjadi terkait dengan layanan imigrasi. Hal ini menunjukkan respons cepat dari pihak terkait dalam mengatasi dan memitigasi dampak dari serangan tersebut.

Baca juga artikel lainnya : Kisah Sukses Hany Seviatry: Penghargaan Tertinggi

Proses Kelancaran Pemulihan Layanan Keimigrasian

Pulihnya Layanan Imigrasi

Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Silmy Karim, mengonfirmasi bahwa seluruh layanan terkait keimigrasian, seperti perlintasan, visa online, izin tinggal, dan pengurusan paspor, telah pulih sepenuhnya. Pemulihan pelayanan ini menjadi prioritas utama dalam memastikan bahwa masyarakat dapat mengakses layanan dengan lancar tanpa adanya gangguan.

Penyesuaian dan Kesiapan M-Passport

Meskipun layanan telah pulih 100 persen, masih terdapat beberapa penyesuaian kecil yang sedang di lakukan. Termasuk kesiapan aplikasi M-Passport untuk di gunakan kembali setelah proses instal ulang dan reset data. Hal ini di lakukan untuk memastikan bahwa semua fitur dan keamanan dalam aplikasi tetap optimal.

Kelancaran Kerjasama dengan Instansi Terkait

Kerja Sama dalam Pemulihan Data

Ditjen Imigrasi bekerja sama erat dengan 22 kementerian dan lembaga terkait untuk memulihkan kerjasama dalam hal keimigrasian yang terganggu akibat serangan siber pada PDNS. Kolaborasi lintas sektoral ini menjadi kunci dalam mempercepat pemulihan layanan dan memastikan integrasi data yang efisien dan aman.

Tantangan dalam Pemulihan

Proses pemulihan data dari 431 layanan di seluruh Indonesia dan 151 layanan di luar negeri mempresentasikan tantangan tersendiri. Namun, dengan komitmen dan koordinasi yang baik, Ditjen Imigrasi telah berhasil mengatasi hambatan ini dan kembali memberikan layanan yang optimal bagi masyarakat.

Harapan ke Depan

Perkembangan Masa Depan

Menkumham Yasonna Laoly menyatakan bahwa proses pemindahan data ke tempat lain akan terus di pantau secara cermat sesuai dengan perkembangan situasi ke depannya. Hal ini di lakukan untuk memastikan keamanan data imigrasi dan kelancaran operasional layanan keimigrasian yang berkelanjutan.

Baca juga artikel lainnya : SYL Di tuntut 12 Tahun Penjara dan Bayar Rp 44 Miliar

Komitmen untuk Keamanan Data

Dalam konteks keamanan data, Menkumham menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan data imigrasi dengan berbagai langkah pengamanan yang ketat. Hal ini tidak hanya melibatkan penggunaan teknologi canggih seperti AWS, tetapi juga pengawasan dan evaluasi berkala untuk mengantisipasi potensi ancaman ke depannya.

Dengan demikian, langkah-langkah yang telah diambil oleh Kemenkumham dalam menanggapi serangan siber terhadap data imigrasi menunjukkan responsibilitas yang tinggi terhadap keamanan data publik serta komitmen dalam memulihkan dan memperkuat layanan keimigrasian di Indonesia.